FIHFAA: Menjaga Kedigdayaan Rumah Sakit Melalui Strategi Kemitraan

Oleh. Hisnindarsjah*, Julianty Pradono

4/27/20243 min baca

Di era globalisasi yang sarat dengan kompetisi, keberlanjutan keunggulan kompetitif menjadi prioritas bagi sektor kesehatan, khususnya di Indonesia. Menghadapi tekanan kompetitif, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. F.X. Suhardjo LANTAMAL IX Ambon telah mempraktikkan strategi kemitraan yang efektif, bukan hanya sebagai inisiatif ad hoc, tetapi sebagai bagian integral dari strategi operasionalnya. Dalam hal ini, strategi kemitraan tidak sekadar tentang kerjasama, tetapi juga menjadi katalis bagi inovasi layanan kesehatan, yang terbukti meningkatkan keunggulan kompetitif rumah sakit secara signifikan.

Strategi kemitraan di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. F.X. Suhardjo telah membawa manfaat kolaboratif signifikan. Aliansi strategis dengan lembaga pemerintah dan institusi pendidikan telah menguntungkan tidak hanya dalam aspek sumber daya, tetapi juga dalam pertukaran pengetahuan dan teknologi. Penelitian oleh Gulati (2007) menegaskan bahwa kerjasama yang erat antara organisasi dapat meningkatkan inovasi dan efisiensi operasional yang pada akhirnya berkontribusi pada keunggulan kompetitif.

Inovasi layanan, sebagai variabel mediasi dalam studi ini, menyoroti betapa pentingnya mengadopsi pendekatan baru dan meningkatkan proses layanan yang ada. Inovasi tidak hanya melibatkan penggunaan teknologi terbaru, tetapi juga meliputi perubahan dalam pengelolaan pasien dan model layanan. Rogers (2003) dalam teorinya tentang adopsi inovasi, mengungkapkan bahwa inovasi yang berhasil diterapkan dapat mendefinisikan ulang norma sektor dan meningkatkan standar layanan yang diberikan.

Dalam pengembangan teori kemitraan, Yasa (2010) menggambarkan strategi kemitraan sebagai kebutuhan industri untuk menghadapi tekanan kompetitif dalam lingkungan bisnis global. Kerjasama strategis memberikan keuntungan kompetitif dengan mengakses sumber daya yang lebih luas dan menciptakan sinergi. Pendekatan ini diperkuat oleh Pucik (2000), yang menyatakan bahwa kemitraan dapat mencegah masuknya pesaing baru, mengurangi dampak perubahan evolusi industri, memperkuat lini produk, dan meningkatkan pembelajaran tentang penggunaan teknologi baru.

Dari sudut pandang praktis, hasil studi ini menawarkan beberapa rekomendasi untuk pengelolaan rumah sakit di masa depan. Pertama, pentingnya mengintegrasikan strategi kemitraan ke dalam rencana strategis rumah sakit untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut dapat mendukung tujuan jangka panjang institusi. Kedua, rumah sakit perlu terus berinovasi dalam layanan kesehatan mereka, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi tetapi juga untuk meningkatkan pengalaman pasien.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa rumah sakit harus terus menerus melakukan evaluasi dan penyesuaian strategi berdasarkan feedback dan perubahan dalam lingkungan operasional. Kepuasan pasien, yang kian meningkat sebagai ukuran keberhasilan rumah sakit, dapat dicapai melalui peningkatan kualitas layanan dan responsivitas terhadap kebutuhan pasien. Drucker (2006) mengartikulasikan bahwa inovasi dan kewirausahaan—dalam hal ini, diinterpretasikan sebagai pengenalan layanan baru dan pendekatan baru terhadap manajemen kesehatan—adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang direncanakan dalam perusahaan atau masyarakat.

Strategi kemitraan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. F.X. Suhardjo telah berhasil mengimplementasikan inovasi layanan kesehatan yang signifikan, yang selanjutnya meningkatkan keunggulan kompetitif mereka dalam sektor kesehatan yang sangat kompetitif. Dengan mempertahankan fokus pada kemitraan yang strategis dan inovasi yang berkelanjutan, rumah sakit ini tidak hanya mengamankan posisi kompetitifnya tetapi juga menetapkan standar baru dalam kualitas perawatan kesehatan.

Penelitian ini mengundang lebih banyak studi di masa depan untuk menjelajahi bagaimana variabel lain, seperti kebijakan pemerintah dan perubahan demografis pasien, dapat mempengaruhi efektivitas strategi kemitraan dan inovasi layanan. Selain itu, penting untuk melihat bagaimana keberhasilan ini dapat diulang di rumah sakit lain di Indonesia dan di seluruh dunia, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pasien di era globalisasi dan kompetisi yang meningkat.

Dengan mengintegrasikan teori dan praktik, dan memanfaatkan kolaborasi strategis serta inovasi, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. F.X. Suhardjo membuka jalan bagi peningkatan berkelanjutan dalam layanan kesehatan dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di sektor kesehatan yang dinamis ini.

Penelitian yang mendalam ini merupakan final project yang disusun oleh Dr. Hisnindarsyah, dengan bimbingan dari Prof. Julianty Pradono, dalam rangka program Fellowship Indonesia Healthcare Facility Accreditation Agency (FIHFAA). Karya ini tidak hanya memberikan wawasan berharga tentang pengaruh strategi kemitraan terhadap keunggulan kompetitif dan inovasi layanan di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. F.X. Suhardjo, tetapi juga berkontribusi pada literatur akademis dengan menawarkan model yang bisa ditiru oleh rumah sakit lain dalam menghadapi tantangan di era globalisasi yang kompetitif. Penelitian ini menjadi simbol komitmen dan dedikasi Dr. Hisnindarsyah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pendekatan strategis yang inovatif, mendukung visi dan misi program FIHFAA dalam menciptakan standar baru dalam administrasi dan akreditasi rumah sakit.