Memperkuat Respons Indonesia terhadap Tuberkulosis: Integrasi Strategi Global dan Lokal
Oleh. dr. Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG(K), MARS, FISQua, FIHFAA, FRSPH


Tuberkulosis (TB) merupakan tantangan kesehatan global yang menuntut aksi dan komitmen bersama. Di Indonesia, Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) memainkan peranan krusial dalam menjamin kualitas pelayanan kesehatan, termasuk dalam penanganan TB. Melalui integrasi strategi global, seperti yang digambarkan dalam Hari Tuberkulosis Sedunia 2024 dan laporan Global Tuberculosis Report 2023, dengan pendekatan lokal yang adaptif, Indonesia berusaha keras memperkuat responsnya terhadap TB.
Kunci Sukses Menyongsong Indonesia Bebas TB
Penanganan TB tidak hanya soal pengobatan, melainkan juga pencegahan dan pemahaman yang mendalam tentang determinan sosial penyakit ini. Dalam laporan Global Tuberculosis Report 2023 disebutkan bahwa, meskipun ada kemajuan, TB masih menjadi penyebab kematian terbesar kedua akibat agen infeksius setelah COVID-19. Data ini menegaskan perlunya aksi yang lebih terintegrasi dan sinergis, memadukan upaya global dan lokal.
LAFKI, melalui program akreditasi fasilitas kesehatan, memastikan bahwa rumah sakit dan klinik di Indonesia memenuhi standar pelayanan yang tinggi, termasuk dalam penanganan TB. Ini adalah langkah vital dalam memastikan akses pada diagnosa dan pengobatan yang berkualitas, yang merupakan salah satu pilar strategi End TB WHO.
Menuju Target Global dengan Pendekatan Lokal
Dari analisis data dan rekomendasi dalam laporan Global Tuberculosis Report 2023, jelas bahwa pencapaian target global memerlukan adaptasi dan implementasi strategi yang sesuai dengan konteks lokal. Misalnya, pemberdayaan komunitas dan peningkatan kesadaran dapat menjadi lebih efektif jika disesuaikan dengan kebiasaan dan budaya setempat.
LAFKI memiliki peran strategis dalam memfasilitasi dialog antara pemangku kepentingan di tingkat lokal dan nasional, memastikan bahwa rekomendasi global diterjemahkan menjadi aksi konkret yang resonan dengan kebutuhan spesifik masyarakat Indonesia.
Peran LAFKI dalam Mendukung Target Nasional dan Global
Langkah-langkah berikut dapat diambil untuk memperkuat peran LAFKI dalam respons TB di Indonesia:
Peningkatan Standar Akreditasi Khusus TB
Mengembangkan standar akreditasi khusus untuk penanganan TB, memastikan fasilitas kesehatan memiliki protokol yang efektif untuk diagnosa, pengobatan, dan pencegahan.
Kolaborasi Multisektoral
Memfasilitasi kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial untuk mengatasi determinan sosial TB, sesuai dengan pilar ketiga strategi End TB WHO.
Inovasi dan Penelitian
Mendorong fasilitas kesehatan untuk berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan inovasi dalam penanganan TB, termasuk penggunaan teknologi digital untuk monitoring dan edukasi pasien.
Advokasi dan Kesadaran
Melakukan kampanye bersama komunitas dan lembaga pemerintah untuk meningkatkan kesadaran tentang TB, mendorong deteksi dini dan pengobatan lengkap.
Integrasi untuk Aksi
Dalam menghadapi TB, integrasi strategi global dengan implementasi lokal yang cerdas adalah kunci. LAFKI, dengan perannya dalam penjaminan kualitas layanan kesehatan, berada di garda terdepan dalam upaya menuju Indonesia bebas TB. Dengan mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup pencegahan, pengobatan, dan penanganan determinan sosial penyakit, serta memanfaatkan inovasi dan penelitian, Indonesia dapat mempercepat langkah menuju pencapaian target nasional dan global.
Merajut Keberhasilan dari Diversitas Pendekatan
Keberagaman geografis dan kultural Indonesia menuntut strategi yang fleksibel dan adaptif dalam penanganan TB. Refleksi atas data dan rekomendasi global harus diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang konteks lokal. LAFKI, melalui kerja sama yang erat dengan pemangku kepentingan di semua level, dapat memainkan peran kunci dalam menyatukan keberagaman ini ke dalam strategi yang koheren dan efektif.
Mengatasi Tantangan dengan Inovasi
Tantangan dalam penanganan TB di Indonesia, seperti geografis yang luas dan terpisah, ketimpangan akses kesehatan, dan stigma sosial, memerlukan solusi inovatif. LAFKI dapat mendukung pengembangan dan adopsi teknologi baru dalam diagnostik dan pengobatan TB, serta platform digital untuk edukasi dan pemantauan pasien. Inovasi dalam sosialisasi dan advokasi juga penting untuk mengatasi stigma dan diskriminasi yang sering menghambat upaya penanganan TB.
Membangun Jaringan Kerjasama yang Kuat
Sinergi antar-sektor dan antar-level pemerintahan adalah fondasi yang kuat untuk mengatasi TB. LAFKI dapat berperan sebagai penghubung dalam jaringan kerjasama ini, memfasilitasi pertukaran informasi, pengetahuan, dan sumber daya. Kolaborasi erat dengan komunitas, LSM, serta sektor swasta akan memperkuat upaya pencegahan dan pengobatan TB, serta memastikan dukungan sosial dan ekonomi bagi pasien dan keluarganya.
Menuju Masa Depan Bebas TB
Perjalanan menuju Indonesia bebas TB adalah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen, inovasi, dan kerjasama dari semua pihak. LAFKI, dengan perannya dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan, berada di garis depan dalam perjuangan ini. Melalui integrasi strategi, inovasi, dan kolaborasi yang erat, kita dapat mempercepat kemajuan menuju target nasional dan global untuk mengakhiri TB.
Kesimpulannya, dengan mengintegrasikan strategi global dengan pendekatan lokal yang adaptif, mendukung inovasi, serta memperkuat kerjasama antar-sektor, Indonesia dapat membuat langkah besar dalam upaya pemberantasan TB. LAFKI, sebagai lembaga akreditasi fasilitas kesehatan, memegang peranan penting dalam perjalanan ini, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil adalah langkah yang terukur, efektif, dan inklusif.